Enimpedia.com | Kepala DPPKB Kabupaten Muara Enim H Rinaldo berharap gterciptamya sinergitas yang kolaboratif banyak pihak dalam upaya konvergensi dan percepatan penurunan stunting di bumi Serasan sekundang. Hal ini disampaikannya dalam Rembuk Stunting tingkat kabupaten Muara Enim, yang melibatkan banyak pihak.
“Optimalkan kegiatan pencegahan dari hulu dengan upaya edukatif dan promosi kesehatan,” pintanya
Rembuk stunting yang melibatkan lebih dari 250 orang peserta itu, menghadirkan sejumlah pemangku kebijakan dalam penurunan stanting. Mulai dari Forum KOmusikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Muara Enim, hingga kepala desa yang menjadi locus stunting pada tahun 2024.
Terlihat hadir Kepala Perangkat Daerah selaku Tim TPPS Kabupaten Muara Enim, para Camat, mitra kerja lintas sektor TPPS Kabupaten Muara Enim, para Penyuluh KB se-Kabupaten Muara Enim, dan Pimpinan Puskesmas se-Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan ini pun menghadirkan Rachmat Gunarto dari Satgas Stunting Provinsi Sumsel, sebagai narasumber. Terlihat pula Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto serta Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim Hj Rose Mafiana.
Saat Berbicara mengenai stunting, kepala Bappeda Muara Enim Mat Kasrun menyinggung sejumlah isu yang termuat dalam Perpres 72 Tahun 2021 Pasal 8, yang menekankan Percepatan Penurunan Stunting menuju 14% di 2024 yang merupakann bagian dari Strategi Nasional.
“dari hasil Survei Kesehatan Indonesia pada tahun 2023 lalu, prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim yaitu 25.86%, naik sebesar 3.09% dari hasil Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2022 lalu sebesar 22,78%,” kata Mat Kasrun Kepala Bappeda Kabupaten Muara Enim.
Menurut dia, Kenaikan tersebut, menjadikan Pekerjaan Rumah (PR) banyak pihak menjadi berat untuk mencapai target yang ditetapkan pada penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim sebesar 17.59% pada tahun 2024.
“Artinya kita harus menurunkan sebanyak 8.19 %, apalagi tahun 2024 merupakan tahun akhir dari target Percepatan Penurunan Stunting secara Nasional” tambahnya.
Dirinya menegaskan, semua pihak terkait untuk melaksanakan upaya atau strategi yang lebih optimal dalam percepatan penurunan stunting.
“diantaranya penetapan seleksi fokus kegiatan dan fokus sasaran. Ini menjadi penting agar program dapat ter-deliver lebih tepat, serta seleksi terhadap sasaran yang prioritas mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta Baduta dan Balita,”pungkasnya (*)