Sudut Pandang Terkait Harga Singkong. Siapa Untung?

Lampung, – Menyikapi permasalahan terkait harga Singkong di Lampung, Sudut pandang menghadirkan tokoh petani Singkong dan Anggota DPRD Provinsi di TVRI.

Saat sesion wawancara menghadirkan dua narasumber yaitu perwakilan masyarakat Singkong Indonesia, Rizani, dan Anggota DPRD provinsi. Dalam penjelasanya bahwa kondisi saat ini sebelum di tetapkan oleh gubernur, Harga kemarin bervariasi di setiap tempat dengan potongan yang berbeda-beda tentu tidak menguntungkan para petani Singkong, dan petani merasa di rugikan.

Read More

” Harga yang bervariasi ditambah potongan yang berbeda di setiap tempat belum biaya bajak, tanam, pupuk dan pestisida petani Singkong sangat rugi”, Jelas Rizani.

Permasalahan lainnya adalah belum adanya harga eceran terendah(HET), sehingga permasalahan harga Singkong bervariatif.

” Belum adanya harga eceran terendah(HET) membuat harga singkong setiap tempat berbeda, oleh sebab itu kami meminta bersama sama mendorong agar adanya HET yang menjadi harga pokok Singkong yang pasti”, Tambahnya.

Selain itu untuk mensejahterakan para petani Singkong salah satunya adalah dengan cara bagaimana para petani dapat meningkatkan jumlah tonase perhektar setiap panennya. Mahalnya biaya produksi tanam Singkong juga terjadi karena adanya Peraturan Menteri(Permen) No 10 tahun 2022, bahwa Singkong tidak masuk dalam tanaman yang mendapat subsidi pupuk. Subsidi hanya untuk Padi, Jagung dan Kedelai(Pajale).

” Tidak adanya subsidi dan mahalnya harga pupuk membuat ongkos produksi penanaman Singkong lebih mahal, oleh sebab itu kami berharap untuk bersama-sama memperjuangkan Singkong agar mendapat subsidi dari pemerintah bukan hanya Padi, Kedelai tetapi juga Singkong(Pajalekong)”, Jelasnya.

Anggota DPRD Provinsi Lampung Mikdar Ilyas meminta agar petani meningkatkan tonase perhektarnya dan menghimbau kepada penyuluh lapangan PPL untuk mendampingi para petani selain itu untuk tahun depan mudah mudahan Singkong bisa mendapat subsidi pupuk.

” Kami menghimbau kepada petani singkong untuk meningkatkan jumlah tonase Singkong dan penyuluh lapangan untuk turun mendampingi petani mengeluarkan ilmunya agar hasil target dapat tercapai, untuk tahun depan mudah-mudahan singkong akan mendapatkan subsidi pupuk dan masuk kedalam Tanaman pangan”, Terangnya.

Di akhir wawancara Rizani juga menjelaskan bahwa kebutuhan Singkong atau tepung Topioka saat ini merupakan pangsa nasional sangat besar karena untuk mencukupi pasaran perlu berhari-hari untuk memenuhi kuotanya.

Related posts