Jakarta, berdayakan warga binaan diseluruh Indonesia, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (kemenimipas) jalin kerja saman dan kolaborasi dengan PLN.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Kemenimipas, Gedung Sentra Mulia, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/) itu membahas sejumlah agenda kolabarisi Kemenimipis dan PLN.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, mengatakan pertemuan ini merupakan bentuk sinergi Kemenimipas dan PLN. Tujuannya untuk mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
” di Nusakambangan, Kami ingin membangun balai latihan kerja yang terintegrasi dengan program pertanian, peternakan, perikanan, dan industri garmen,” kata Menteri.
Menurutnya, Hal ini adalah langkah awal untuk membantu Warga Binaan agar memiliki keahlian, pendapatan, dan masa depan yang lebih baik.
“caranya dengan berbagai program pembinaan berupa latihan kerja selama proses Asimilasi,” jelas Agus.
Di sisi lain, Kemenimipas melalui Direktorat Jenderal Permasyarakatan telah menerapkan program tabungan bagi Warga Binaan.
Tabungan untuk para Warga Binaan ini berasal dari cashback saat mereka belanja kebutuhan sehari-hari di Lapas dan menggunakan warung telekomunikasi.
Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal, pihaknya dan PLN akan membentuk satuan tugas. Program ini diharapkan memberikan kontribusi pembangunan rumah murah untuk masyarakat luas.
“Syukur-syukur dikerjakan oleh tenaga terlatih dari Warga Binaan di Lapas atau Rutan sehingga anggaran negara yang tersedia mencukupi membangun Rumah Murah sebagaimana target Bapak Presiden untuk pembangunan tiga juta Rumah Murah bagi masyarakat,” pungkas Agus.
Sementara itu, Darmawan perwakilan PLN menjelaskan, pihaknya memiliki bahan baku dari sisa hasil PLTU yang dapat diolah menjadi material konstruksi.
Beberapa produk dapat diciptakan dari sisa PLTU itu seperti paving block, batako, genteng, hingga tetrapod.
“karena olahan material konstruksi mampu menekan ongkos bangun rumah modular dan menjadi solusi inovatif untuk pengelolaan lingkungan,” tutur Darmawan.
Dirinya juga menyatakan, PLN siap menyediakan bahan baku FABA (Fly Ash dan Bottom Ash) secara gratis, sekaligus pelatihannya. Lapas-lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, akan jadi proyek percontohan model pengelolaan berkelanjutan.
“Semoga proyek percontohan ini dapat direplikasi di 631 Lapas, Rutan, dan Bapas di wilayah lainnya di seluruh Indonesia serta melibatkan keberadaan PLT Batubara di bawah operasional PLN,” tambahnya.
Darmawan menuturkan dua tahun belakangan program pengolahan sisa hasil PLTU sudah berjalan. sayangnya belum mampu tampil produktif untuk menekan cost pembangunan rumah seperti yang pihaknya diharapkan.
Menurutnya, kendala utamanya Karen tingginya upah tenaga kerja. “dari penjelasan pak Menteri Agus soal pihaknya memiliki tenaga kerja produktif 95 persen dari total penghuni Lapas/ Rutan/ Bapas dan lahan (tempat pelatihan dan produksi) dapat menjadi solusi dari kendala PLN selama ini,” tambahnya.
Diakhir pertemuan, Keduanya lalu sepakat menuangkan kerja sama ini dalam rencana memorandum of understanding antara PLN dan Kemenimipas. (*)