Jogja, – Dalam langkah politik yang mengejutkan, PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi mengumumkan pemecatan Presiden Joko Widodo beserta keluarganya dari keanggotaan partai.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran, dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan oleh PDIP di Jakarta, Senin (16/12).
Menurut keterangan resmi partai, keputusan ini diambil setelah serangkaian evaluasi internal terkait sikap politik dan tindakan Jokowi yang dianggap bertentangan dengan garis ideologi partai.
Beberapa pihak menduga konflik ini dipicu oleh perbedaan pandangan strategis dalam mendukung calon presiden pada Pemilu 2024.
“Partai ini memiliki disiplin ideologis yang tinggi. Siapa pun yang menyimpang, termasuk kader sekaliber Presiden, harus menerima konsekuensinya,” ujar Komarudin Watubun.
Langkah ini juga memunculkan spekulasi tentang hubungan Jokowi dan Megawati yang disebut-sebut semakin memburuk belakangan ini. Bahkan, beberapa pengamat politik menyebut pemecatan ini sebagai sinyal retaknya koalisi di pemerintahan.
Hingga berita ini diturunkan, Jokowi belum memberikan pernyataan resmi. Namun, sejumlah pihak menyebut bahwa keputusan ini dapat mengubah peta politik nasional menjelang tahun politik 2024.
Bagaimana langkah Jokowi dan keluarganya ke depan? Akankah mereka bergabung dengan partai lain atau membentuk kekuatan politik baru? Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari sang presiden dan keluarga.
