Yogyakarta Capai 99,57% UHC, Pemkot dan BPJS Perkuat Komitmen Pelayanan Kesehatan

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Penandatanganan Nota Kesepakatan dengan BPJS Kesehatan terkait penerapan Universal Health Coverage (UHC) Penjabat Walikota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar, disaksikan oleh perwakilan perangkat daerah.

Jogja, – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menandatangani Nota Kesepakatan dengan BPJS Kesehatan terkait penerapan Universal Health Coverage (UHC) pada Senin (16/12) di Ruang Yudhistira, Balaikota Yogyakarta.

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar, disaksikan oleh perwakilan perangkat daerah.

Read More

Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperluas cakupan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Yogyakarta.

Kepala BPJS Kesehatan Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar, mengapresiasi pencapaian Pemkot Yogyakarta yang berhasil meraih UHC Awards 2024,

dengan tingkat kepesertaan JKN mencapai 99,57% dari total penduduk, atau sebanyak 413.237 peserta.

“Capaian ini membuktikan komitmen Pemkot Yogyakarta dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warganya,” ujar Idar.

Ia juga menyebut biaya pelayanan kesehatan bagi peserta ber-NIK Kota Yogyakarta hingga 31 Desember 2023 telah mencapai Rp 727,8 miliar untuk 923.385 kasus.

Penjabat Wali Kota Sugeng Purwanto menegaskan bahwa nota kesepakatan ini adalah langkah penting dalam memastikan layanan kesehatan yang setara dan inklusif bagi masyarakat.

“Ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen Kota Yogyakarta dalam menjamin seluruh warganya mendapatkan manfaat dari program BPJS Kesehatan,” ungkap Sugeng.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menambahkan bahwa Pemkot telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 2.800 per peserta untuk 2025.

Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung program kesehatan, termasuk Program Bantuan Iuran (PBI),

dengan harapan pelayanan kesehatan semakin berkualitas, efisien, dan berkelanjutan.

Kerja sama ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kesehatan yang inklusif dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat Kota Yogyakarta.

Related posts