Bantul, Peristiwaterkini – Seluruh Paslon Pilkada Kab. Bantul mendapat tantangan dari Gen Z Institut, sebuah organisasi yang dibentuk untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam politik dengan tema “Gas-gasan Gagasan.
Debat publik yang bersifat interaktif ini memungkinkan Paslon untuk memaparkan solusi kreatif dan inovatif untuk menangani berbagai masalah di Bantul.
Gen Z Institut yang berdiri pada tahun 2023 adalah organisasi yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda. Tujuannya adalah agar anak-anak muda tak hanya menjadi penonton dalam politik, tetapi menjadi penggerak perubahan yang nyata.
“Dengan berbagai program edukasi politik dan diskusi kebijakan publik, mereka seharusnya mengajak generasi Z untuk lebih terlibat dalam urusan pemerintahan,” ucap Abdullah Ariansyah, pendiri Gen Z Institut Rabu (2/10/2024).
Debat Publik”Gas-Gasan Gagasan” menawarkan konsep berbeda yang selama ini terlihat kaku.
“Debat ini dirancang lebih fleksibel dengan format yang memungkinkan para kandidat berbicara langsung dengan warga di tempat-tempat yang lebih santai, termasuk di rumah pemenangan mereka agar mereka (Paslon) merasa nyaman, agar apa yang mereka paparkan bisa langsung tersampaikan ke masyarakat. inilah demokrasi sesungguhnya,” kata Abdullah.
Acara ini akan dimulai pada awal Oktober 2024, dengan berbagai sesi debat yang diadakan di lokasi strategis di Kabupaten Bantul yang tiap sesinya ada diskusi panel dan tanya jawab interaktif,” papar Abdullah.
Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa untuk Bantul (AMUBA) Ahmad Tomi Wijaya berharap dari debat ini generasi muda dapat berperan aktif dalam politik lokal.
“Kami berharap debat ini dapat membuka ruang bagi mahasiswa dan pemuda untuk lebih kritis dalam mengawal kebijakan publik yang ada di Bantul,” katanya.
AMUBA ingin publik bisa melihat siapa yang benar-benar punya visi dan strategi yang konkret, bukan hanya bicara di atas panggung.
Dengan format ini, masyarakat diharapkan bisa lebih memahami bagaimana para calon akan menangani tantangan di daerahnya,” jelasnya.
Gen Z Institut berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang debat, tapi juga meningkatkan kualitas demokrasi di Bantul.
“Dengan partisipasi publik yang lebih luas, saya optimis debat ini akan menjadi langkah penting menuju demokrasi yang lebihs ehat dan terbuka di Bantul,” pungkasnya. (one)