Jogja, – Hubungan antara umat Katolik dan PDIP didasarkan pada kesamaan nilai-nilai pluralisme,
keadilan sosial, dan toleransi yang sejalan dengan ajaran Pancasila.
“Umat Katolik terlibat dalam PDIP karena kesamaan visi untuk membangun masyarakat yang inklusif,
meskipun Gereja Katolik secara institusional tidak mendukung partai politik tertentu,”
jelas Indar Prabawanto saat acara Ramah Tamah dr. Hasto Wardoyo bersama Umat Katolik di Joglo Resto, Jum’at (15/11/2024).
Dinamika hubungan ini berbeda di setiap daerah, tergantung pada isu lokal dan tokoh yang terlibat.
Secara keseluruhan, hubungan tersebut bersifat pragmatis dan terbuka, dengan fokus pada kerja sama demi kebaikan bersama.
“Jadi menurut saya pasangan Hasto-Wawan adalah pasangan yang tepat untuk memimpin Kota Jogja,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara Susanna didampingi Ketua Relawan Bolo Soerjoguritnan Stevie Wibowo mengatakan
acara ramah tamah dr. Hasto dengan Umat Katolik sangat dinantikan masyarakat.
“Disini Umat Katolik sangat antusias dan mendukung Paslon Hasto-Wawan menjadi pemimpin Kota Jogja,” jelas Susanna.
Sementara itu Stevie menjelaskan acara Ramah Tamah yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan
ini sangat efektif untuk lebih mendekatkan dan mengenalkan masyarakat siapa Hasto-Wawan.
“Sosialisasi ini sangatlah efektif, dan mengena langsung di masyarakat.
Masyarakat yang hadir bisa berinteraksi langsung dengan pak Hasto dan juga cek kesehatan,” ujar Stevie.
Masyarakat sangat tertarik dengan Program kesehatan Paslon Hasto-Wawan, 1 Kampung 1 Bidan.
“Program ini bertujuan memastikan setiap kampung memiliki bidan untuk
meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak,” jelas Hasto.
Dikatakan Hasto, program ini fokus kepada Kesehatan Ibu dan Anak, dimana akan mempermudah layanan kehamilan,
persalinan, dan bayi dengan memiliki bidan yang terlatih.
“Selain itu untuk pencegahan stunting dengan Edukasi dan intervensi gizi untuk
mencegah malnutrisi dan juga mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya.
Hasto mengharapkan dengan Program ini diharap membantu menurunkan angka kematian ibu-bayi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat.