Sekilas Tentang Festival Sastra Yogyakarta

Jogja, – Yogyakarta sebagai kota yang dalam sejarahnya berulang kali mengalami berbagai peristiwa sastra, dianggap sebagai salah satu kiblat sastra di Indonesia.

Festival Sastra Yogyakarta digagas oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta pada tahun 2021.

Read More

Melalui berbagai agenda kegiatan tahunan yang digelar, festival ini diharapkan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota budaya, sekaligus kota sastra.

Festival Sastra Yogyakarta menjadi perayaan hangat menyambut kembali pertemuan-pertemuan antar warga sastra se-nusantara di Kota Yogyakarta.

“Festival Sastra Yogyakarta (FSY)
Festival Sastra Yogyakarta adalah perayaan tahunan yang menyoroti keberagaman dan kekayaan karya sastra di Yogyakarta,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti pada jumpa pers FSY 2024, Senin (25/11/2024)

Acara ini menjadi ajang berkumpulnya penulis, penyair, seniman, dan pencinta sastra dari berbagai latar belakang untuk saling berinteraksi, berbagi karya, dan memperkaya khazanah sastra nusantara.

“Sastrawan, pengarang, penulis, penikmat, media, warga, penjaja buku sastra, ilustrator sastra, situs dan artefak sastra, adalah ekosistem disasar untuk berkolaborasi dalam festival ini,” jelasnya.

Yetti menerangkan tiap tahun tema Festival Sastra Yogyakarta berbeda sesuai dengan perubahan sastra dunia.

*FSY 2021*
Digelar pada masa pandemi yang penuh keterbatasan. Produk sastra yang dibuat berupa tayangan youtube ‘Musikal Hanacaraka’

*FSY 2022 – Tema: MULIH*
FSY kembali diadakan pascapandemi dengan tema MULIH, yang bermakna “kembali” untuk memulangkan semangat sastra ke Yogyakarta sebagai rumah sastra Indonesia.

“Festival ini berhasil menghadirkan perayaan sastra yang merangkul sastrawan, penikmat sastra, pengarang, dan berbagai elemen ekosistem sastra Yogyakarta untuk berkolaborasi,” jelasnya.

*FSY 2023 – Tema: SILA*
FSY 2023 mengusung tema SILA, sebagai kelanjutan dari MULIH, dengan makna ganda: “duduk bersila” untuk refleksi diri dan “sila” sebagai aturan moral.

“Festival ini bertujuan menggali kedalaman diri, memaknai potensi sastra Yogyakarta, dan merefleksikan hal tersebut dalam program yang mendukung ketertiban sosial melalui sastra,” jelas Yetti.

Diadakan di kawasan Kotabaru, salah satu cagar budaya Yogyakarta yang kaya akan situs literasi dan sejarah sastra.

*FSY 2024 – Tema: SIYAGA*
Tema SIYAGA mengajak pelaku dan penikmat sastra untuk bersiap menghadapi perubahan dalam dunia sastra, termasuk intermedialitas dan cara-cara baru menikmati sastra.

SIYAGA juga menjadi wadah untuk membaca ulang realitas kebangsaan di masa transisi dan merawat demokrasi melalui karya sastra.

“Festival ini akan berlangsung di Taman Budaya Embung Giwangan di Yogyakarta selatan, sebagai ruang refleksi tentang praktik sastra yang beragam di tengah perubahan sosial-politik,” pungkasnya.

Related posts