Kethoprak Narapraja “Hadeging Kutha Yogyakarta” Buka Festival Jogja Kota

Foto Wawan-Peristiwaterkini ; Para pejabat Pemkot Yogyakarta beserta Forkopimda foto bersama usai bermain dalam pertunjukan kethoprak narapraja "Hadeging Kutha Yogyakarta dengan sutradara RM Altiyanto 

Jogja, – Pertunjukan kethoprak narapraja membuka rangkaian acara Festival Jogja Kota (Festa) yang berlangsung 6-8 Desember 2024 di Taman Budaya Embung Giwangan.

Kethoprak narapraja atau para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Yogyakarta dengan lakon “Hadeging Kutha Yogyakarta” digelar di Taman Budaya Embung Giwangan, Jumat (6/12/2024) malam.

Read More

Meskipun hujan, tapi para penonton cukup antusias menyaksikan para pelayan masyarakat Yogyakarta itu beradu peran dalam kethoprak.

Pertunjukan kethoprak narapraja dimainkan oleh Forkompimda Kota Yogyakarta yakni Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto sebagai Lurah Manisrenggo, Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta Suroto menjadi Ki Lurah.

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta Suroto menjadi Ki Lurah dan Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta Tuty Budhi Utami sebagai Nyi Lurah saat pertunjukan kethoprak narapraja.

Ketua Pengadilan Negeri Yogyakarta Tuty Budhi Utami sebagai Nyi Lurah, Badan Intelijen Negara Daerah(Binda) Korwil Kota Yogyakarta Iwan Setyawan sebagai Wijaya Kusuma.

Sedangkan para pejabat Pemkot Yogyakarta yang ikut berperan antara lain Sekda Yogyakarta Aman Yuriadijaya sebagai Rangga Wirasetika, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Yunianto Dwisutono sebagai Tumenggung Reksadana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kadri Renggono sebagai Tumenggung Resadani, Asisten Administrasi Umum sebagai Kapten De Jong.

Kepala Satpol PP Octo Noor Arafat sebagai Pangeran Mangkubumi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Raden Roro Andarini sebagai Raden Ayu Tejawati dan Kepala Dinas Kebudayaan Yetti Martanti sebagai Raden Ayu Asmarawati.

Pertunjukan kethoprak narapraja disutradarai oleh RM Altiyanto Henryawan dengan naskah cerita ditulis oleh Bondan Nusantara.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto berhasil memerankan lurah dan bercanda lepas dengan seniman Dalijo, Rio Srundeng dan Trinil saat memainkan peran kethoprak.

“Ini (kethoprak) dalam rangka kita flash back sejarah Bumi Mataram keberadaan dari Kraton Mataram. Yang pasti ini merupakan bentuk perjuangan dari para pahlawan kita yang malam ini akan kita ulang bagaimana perjuangan itu,” tutur Sugeng saat membuka Festa 2024.

Pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemkot Yogyakarta dan Forkopimda Kota Yogyakarta yang murni tampil bermain peran dalam kethoprak narapraja.

Sugeng mengatakan Ketoprak Narapaja Festa 2024 bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-268 Kota Yogyakarta. Melalui Festa itu menunjukkan kesenian budaya Yogyakarta diangkat marwahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menyampaikan Festa 2024 dikemas dalam bentuk berbagai aktivitas baik pameran dan bursa lewat warung kota yakni tiap- tiap booth kawasan cagar budaya (KCB) yang melibatkan kemantren masing- masing.

Termasuk sajian seni pertunjukan yang memadukan unsur gerak, musik, drama dan visual multimedia. Festa menampilkan seni pertunjukan beserta potensi wilayah kolaborasi masyarakat 14 kemantren Kota Yogyakarta yang terklasterisasi dalam KCB Tugu-Malioboro-Kraton (Gumaton), KCB Pakualaman, KCB Kotabaru dan KCB Kotagede.

Festa 2024 diikuti oleh masyarakat dan pelaku seni budaya di 14 kemantren di Kota Yogyakarta, pelaku seni daerah dan profesional. Kegiatan Festa tahun 2024 itu terbuka untuk masyarakat umum dan gratis.

“Ini salah satu fasilitasi kepada seluruh kemantren yang terklasterisasi dalam cagar budaya untuk berkreasi dan berkarya sehingga memperkaya potensi Yogya sebagai kota budaya,” tandasnya.

Foto Wawan-Peristiwaterkini; (Binda) Korwil Kota Yogyakarta Iwan Setyawan sebagai Wijaya Kusuma saat bermain peran dalam pertunjukan kethoprak narapraja.

Lakon Hadeging Kutha Yogyakarta mengangkat kisah heroik Pangeran Mangkubumi bersama rakyatnya dalam perjuangan dan pembentukan Kota Yogyakarta.

Mangkubumi sebagai Pangeran Mataram secara tegas menolak campur tangan VOC yang menjajah kemerdekaan Mataram. Akhirnya Pangeran Mangkubumi melakukan perlawanan dengan mengobarkan perang selama 9 tahun.

Pada tahun 1755, Pangeran Mangkubumi berhasil mendirikan peradaban baru di tanah jawa yaitu peradaban Negari Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kutha Yogyakarta sebagai ibukotanya.

Related posts