MAIN COMPETITION
JURY MEMBER: AMANDA NELL EU | GINA S. NOER | JULIEN REJL
*GOLDEN HANOMAN
HAPPYEND – director Neo Sora*
Sebuah penghormatan kepada pemuda jepang, yang penuh energi memberontak melawan sistem yang semakin melindas. Sebuah film kontemporer tentang pengawasan secara massal. Sebuah seruan
untuk kebebasan!
*SILVER HANOMAN
VIET AND NAM – director Trương Minh Quý*
Kisah cinta gay mengharukan, berlatar di Vietnam yang belum sepenuhnya berdamai dengan sisa perang dan rasa kehilangan orang tersayang. Sebuah perjalanan sensori yang memukau melalui tambang batu bara. Sebuah pandangan melankolis dan menyedihkan terhadap seorang remaja yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
*NETPAC AWARD
JURY MEMBER: ARIANI DARMAWAN | INTAN PARAMADITHA | LATIKA PADGAONKAR
PEMENANG
MA – CRY OF SILENCE – director The Maw Naing*
Potret mengharukan mengenai sekelompok pekerja remaja perempuan terhadap struktur ekonomi yang kejam melalui gambar-gambar opresi, protes, dan aksi kolektif.
*BLENCONG AWARD
JURY MEMBER: ANGGUN PRIAMBODO | OH JUNG-WAN | SHEILA DARA AISHA*
*WINNER
WHEN THE WIND RISES – director Hung Chen*
Pengamatan yang brilian dan tajam terhadap perilaku manusia, dibuat dengan kecerdasan dan ketepatan. Penceritaannya sederhana tetapi efektif. Film ini ahli memadukan humor dan emosi untuk
menjadi cermin bagi masyarakat, mengemas hasrat dan ketidaksempurnaan kita dengan kejelasan yang luar biasa.
Eksekusi yang mulus dan pengaturan komedi tajam yang membuatnya menjadi potret kemanusiaan menyentuh dan mudah dipahami.
*SPECIAL MENTION FOR LIGHT OF ASIA SECTION WINNER*
*ANITA, LOST IN THE NEWS – director Behzad Nalbandi*
Sebuah karya yang menakjubkan secara visual dan emosional. Merupakan penceritaan yang unik
untuk sebuah kisah yang tak terceritakan untuk menghadirkan perspektif yang intim dan menyentak
kesadaran.
Memilukan sekaligus penuh kasih sayang. Film ini akan selalu melekat di hati dan mengingatkan kita akan kekuatan empati yang universal.
*INDONESIAN SCREEN AWARDS
JURY MEMBER: ANTHONY CHEN | LIZ SHACKLETON | SHOZO ICHIYAMA
BEST FILM*
*YOHANNA – director Razka Robby Ertanto*
Para juri tergerak oleh ketulusan dan kejujuran dari potret penuh simpati dari masyarakat yang terpinggirkan di daerah pedesaan di Indonesia. Film ini merupakan salah satu film yang menonjol di antara judul-judul kompetisi lainnya.
*BEST DIRECTING
YOHANNA – director Razka Robby Ertanto*
Untuk sebuah cerita yang tak pernah mudah ditebak atau merendahkan karakternya.
*BEST STORYTELLING
RAZKA ROBBY ERTANTO – film YOHANNA*
Untuk sebuah cerita yang tak pernah mudah ditebak atau merendahkan karakternya,
*BEST PERFORMANCE
LAURA BASUKI, KIRANA PUTRI GRASELA, IQUA TAHLEQUA – film YOHANNA*
Juri terkesan dengan tidak hanya satu, tetapi tiga anggota rombongan yang menghidupkan cerita ini. Atas penampilan mereka yang alami dan memikat.
*BEST CINEMATOGRAPHY
ODYSSEY FLORES – film YOHANNA*
Untuk penggunaan kamera yang energik dan mendalam, sekaligus menangkap emosi yang peka dari
para tokohnya.
*BEST EDITING
AKHMAD FESDI ANGGORO – film QUEEN OF WITCHCRAFT*
Untuk penyuntingan yang efektif membawa dampak maksimal pada genre ini.
*GEBER AWARD
JURY MEMBER: KUSEN DONY HERMANSYAH | RICAS CWU | YEDI LETEDARA*
WINNER
MA – CRY OF SILENCE – director The Maw Naing
Secara naratif, ceritanya sangat sederhana, tetapi isu-isu yang diangkat adalah masalah besar.
Pengembangan karakternya sangat baik dan keputusan untuk tidak menampilkan penguasa dan tokoh
pria dalam film ini juga tidak kalah penting. Untuk penyuntingan, ritme tempo yang lambat digunakan,
tetapi sangat cocok dengan perasaan sunyi dan penderitaan panjang dari para tokohnya.