Hasto Wardoyo Serukan Toleransi ala Gus Dur dalam Membangun Demokrasi Yogyakarta

Jogja, – Pada Senin, 16 Desember 2024, Sekber Keistimewaan DIY mengadakan diskusi publik untuk memperingati 15 tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Acara yang berlangsung di Alra Corner, Mantrijeron, Yogyakarta, ini mengangkat tema “Memperkokoh Humanisme dan Kerukunan Umat Beriman”.

Read More

Salah satu pembicara utama dalam diskusi tersebut adalah Hasto Wardoyo, Wali Kota Yogyakarta terpilih periode 2025-2030. Dalam kesempatan itu, Hasto menekankan pentingnya menerapkan toleransi dan kerukunan beragama dalam kehidupan demokrasi di Yogyakarta.

Ia menyatakan bahwa konsep tersebut diimplementasikan dari ajaran Gus Dur sebagai tokoh humanisme.

Foto Wawan-Peristiwaterkini; Calon Walikota Yogyakarta Terpilih Hasto Wardoyo (tengah, berbicara) didampingi Wawan Harmawan (berkacamata tanpa peci)

“Melalui Gus Dur, dirinya belajar bagaimana berkompetisi dalam politik dengan menerapkan kebebasan demokrasi yang sejalan dengan cita-cita Gus Dur, yakni demokrasi sebagai jalan menuju kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa toleransi yang dipelajari dari Gus Dur mengajarkan kedewasaan dan kemampuan untuk memahami orang lain.

Selain Hasto, diskusi ini juga menghadirkan Anggota DPD RI DIY, Hilmy Muhammad, yang membahas konsep humanisme Gus Dur sebagai bentuk penghormatan terhadap sesama manusia.

Menurutnya, keberagaman adalah kekuatan bangsa yang harus diperlakukan dengan kesetaraan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk kelompok disabilitas, Nahdlatul Ulama, partai politik, dan masyarakat umum.

Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra, berharap diskusi ini menjadi ajang silaturahmi antar komponen bangsa serta ruang untuk bertukar pikiran dan gagasan dalam membangun Indonesia yang lebih berkeadilan, beradab, dan berkemajuan.

Related posts