Jogja, – Pemakaman Imogiri adalah situs bersejarah yang terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kompleks ini menjadi tempat peristirahatan terakhir raja-raja Kesultanan Mataram Islam dan keturunannya, termasuk raja-raja Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, makam ini menyimpan jejak sejarah, keunikan budaya, dan berbagai mitos yang menarik.
SEJARAH PENDIRIAN PEMAKAMAN IMOGIRI
Sultan Agung memilih perbukitan Giriloyo sebagai lokasi makam karena pertimbangan spiritual dan kosmologis. Dalam kepercayaan Jawa, lokasi perbukitan mencerminkan hubungan harmonis antara mikrokosmos (dunia manusia) dan makrokosmos (alam semesta). Nama “Imogiri” berasal dari bahasa Sanskerta, “Hima” (salju) dan “Giri” (gunung), yang berarti “Gunung Salju,” melambangkan kesucian dan kedekatan dengan Tuhan.
Kompleks makam dirancang dengan konsep yang mencerminkan nilai-nilai kejawen dan Islam. Sultan Agung sendiri dimakamkan di puncak tertinggi, simbol kedekatannya dengan Tuhan sebagai pemimpin besar Mataram.
KEUNIKAN & PENATAAN MAKAM
Pemakaman Imogiri memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari situs pemakaman lain:
1. Pembagian Wilayah Makam
1.1 Makam Sultan Agung: Terletak di bagian tertinggi kompleks, menjadi pusat spiritual pemakaman.
1.2 Makam Kasultanan Yogyakarta: Berada di sisi timur kompleks.
1.3 Makam Kasunanan Surakarta: Berada di sisi barat kompleks.
2. Tangga Spiritual
Untuk mencapai makam utama, pengunjung harus menaiki 345 anak tangga batu yang berliku-liku. Tangga ini melambangkan perjalanan spiritual manusia menuju Tuhan. Selain itu, ada mitos bahwa jumlah anak tangga akan terasa berbeda bagi setiap orang, tergantung kondisi batin mereka.
3. Pakaian Adat Jawa
Pengunjung yang ingin masuk ke area makam utama wajib mengenakan pakaian adat Jawa. Bagi laki-laki, harus mengenakan jarik dan blangkon, sementara perempuan harus memakai kain batik dan kebaya.
4. Air Suci Makam
Di area makam terdapat dua sumur keramat yang airnya diyakini memiliki khasiat menyembuhkan penyakit dan membawa keberkahan. Banyak peziarah yang membawa pulang air dari sumur ini sebagai simbol doa.
5. Arsitektur Tradisional
Kompleks makam dibangun dengan arsitektur khas Jawa-Islam, menggunakan material seperti batu, kayu jati, dan ukiran-ukiran yang kaya akan makna filosofis.
MITOS DI SEKITAR MAKAM IMOGIRI
Salah satu mitos yang menarik perhatian adalah cerita tentang kepala Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), Gubernur Jenderal VOC yang meninggal pada 1629 akibat wabah kolera saat Sultan Agung melancarkan serangan besar ke Batavia.
Menurut legenda, kepala JP Coen dipenggal oleh pasukan Mataram dan dibawa ke Imogiri sebagai simbol penghinaan terhadap VOC. Kepala tersebut konon dikuburkan ditanam di anak tangga menuju makam Imogiri.
Meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung kisah ini, cerita tersebut terus hidup dalam tradisi lisan masyarakat setempat. Mitos lain menyebutkan bahwa orang-orang yang dianggap berkhianat kepada Kesultanan Mataram tidak mendapatkan kehormatan untuk dimakamkan di kompleks utama. Sebaliknya, mereka dikubur di sepanjang tangga menuju makam.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghinaan abadi dan peringatan bagi generasi mendatang bahwa pengkhianatan kepada kerajaan tidak akan pernah dimaafkan. Beberapa batu di tangga makam bahkan dipercaya menjadi penanda lokasi kuburan mereka.
PERAN SPIRITUAL
Pemakaman Imogiri tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga pusat spiritualitas bagi masyarakat Jawa. Pada hari-hari tertentu, seperti malam Jumat Kliwon dan bulan Sura, kompleks ini ramai dikunjungi peziarah yang berdoa untuk leluhur mereka atau meminta berkah.
Mitos dan cerita yang menyelimuti makam, seperti kepala JP Coen dan pengkhianat yang dikubur di tangga, menambah dimensi mistis dari tempat ini. Bagi banyak orang, makam Imogiri adalah simbol kekuasaan, moralitas, dan hubungan manusia dengan Tuhan.
SIGNIFIKANSI PEMAKAMAN IMOGIRI
Sebagai warisan budaya, Pemakaman Imogiri mencerminkan perpaduan antara nilai-nilai Islam dan tradisi Jawa. Keindahan arsitektur, tata letak yang sarat filosofi, serta mitos-mitos yang menyertainya menjadikan Imogiri sebagai salah satu situs paling unik di Indonesia.
Hingga kini, tempat ini tetap menjadi saksi sejarah kejayaan Kesultanan Mataram dan penjaga nilai-nilai leluhur yang diwariskan kepada generasi selanjutnya.