OKI Targetkan Produksi Padi Capai 900 Ribu Ton, Siap Sokong Swasembada Pangan Nasional

Ogan Komering Ilir (OKI) – Kabupaten OKI semakin menegaskan perannya sebagai salah satu lumbung pangan utama di Sumatera Selatan dengan target produksi padi mencapai 900 ribu ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2025. Target ambisius ini dicanangkan oleh Penjabat (Pj) Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si., untuk mendukung program swasembada pangan nasional.

 

“Kami optimis Kabupaten OKI akan memberikan kontribusi besar terhadap swasembada pangan nasional. Dengan potensi lahan yang dimiliki, target produksi 900 ribu ton bukan sesuatu yang mustahil,” ujar Asmar.

 

Kabupaten OKI, yang merupakan tiga besar lumbung pangan di Sumatera Selatan, memiliki potensi lahan baku sawah seluas 102 ribu hektar. Lahan ini mencakup lahan lebak, rawa, irigasi, hingga pemanfaatan areal Program Sawah Rawa (PSR). Pada tahun 2025, target tanam padi mencapai 173 ribu hektar, di mana sebagian besar sudah menerapkan indeks pertanaman (IP) 200.

 

Langkah Strategis untuk Meningkatkan Produksi
Untuk mencapai target, pemerintah daerah telah menyiapkan langkah strategis seperti mencetak sawah baru seluas 30 ribu hektar, mengoptimalkan 20 ribu hektar lahan, serta memanfaatkan potensi lahan PSR sebesar 36 ribu hektar. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga stabilitas pangan daerah.

 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten OKI, Ir. Sahrul, M.Si., menambahkan bahwa pada tahun 2024 produksi padi mencapai 567 ribu ton GKG atau setara dengan 325 ribu ton beras. Jumlah tersebut mencatatkan surplus sebesar 238 ribu ton setelah kebutuhan beras untuk 807 ribu penduduk OKI terpenuhi sebanyak 87.973 ton.

 

“Surplus ini menjadi kontribusi penting Kabupaten OKI dalam distribusi pangan ke daerah lain di Indonesia,” ujar Sahrul.

 

Dengan sinergi antara pemerintah dan para petani, Kabupaten OKI optimis mencapai target produksi tahun 2025, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai daerah penyokong utama ketahanan pangan nasional. (*)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *