Kalaksa BPBD OKU Bantah Tuduhan Simpan Bantuan Bencana Untuk Pilkada

Foto : Kalaksa BPBD OKU sedang menunjukan garasi yang dituduhkan menyimpan bantuan bencana

OKU, – Adanya tuduhan dari oknum masyarakat adanya penyimpanan bantuan di salah satu ruang Rumah dinas Bupati OKU, kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU bantah hal tersebut.

“Sangat jahat sekali membuat opini seperti itu, apa lagi tuduhan akan di gunakan untuk pilkada itu sangat tidak benar,” tegas Kalaksa Januar Efendi, pada Selasa (20/8/2024).

Read More

Dalam keterangan tersebut Januar langsung menunjukan beberapa ruangan yang dituduhkan di rumah dinas Bupati OKU, sambil membuka dan memperlihatkan kepada awak media.

Jangan sampai menjadi fitnah ditengah masyarakat, tambahnya sambil menantang tuduhan itu untuk di buktikan.

“Kami sangat membantah keras, jangan sampai menggiring opini ke masyarakat dengan informasi yang keliru, sebaliknya kami tantang pembuktian jika oknum yang menuduh itu memerlukan pembuktian,” ucapnya.

Diungkapkan, Dalam metode penyaluran bencana, saat itu sudah sangat maksimal, di tengah kabupaten OKU sendiri yang minim penanggulangan bencana.

Namun di saat itu, tambahnya, semua unsur baik pemerintah dan unsur laìnnya bahu membahu, dan bantuan datang dari semua aspek bukan hanya pemerintah.

“Kawan-kawan sudah bekerja maksimal, jadi kasihanlah ada tuduhan itu, semua sudah di salurkan, kita menerima dan menyalurkan bantuan donasi ditengah bencana, saat itu kita belum punya pengalaman, tapi setidaknya cukup rapi dan transparan,” terang Januar.

Dalam metode penyalurannya, akunya, memang semua di catat dengan baik, bantuan masuk dan bantuan di keluarkan dari mulai sembako dan sebagainya.

“Dalam metode penyaluran saat itu, menerima baru penyaluran, jika ada yang masuk bantuan di catat begitupun sebaliknya, ada bantuan di keluarkan di catat,” tuturnya.

Kami dapat pastikan, tambahnya, itu seimbang, diterima dan dikeluarkan setelah usai bencana, kalah pun ada eror itu sangat kecil dan pasti ada.

Dijelaskan Januar, pasca dicabutnya tanggap darurat bencana, memang masih ada bantuan yang belum di salurkan yang di berikan dari bagai kalangan, mendekati bahkan usai dicabutnya tanggap darurat yang jumlahnya mulai sedikit.

Dalam hal inì Januar mengingatkan masih adanya jumlah bantuan, pihaknya kemudian menyisir semua daerah yang terdampak seperti desa dan kelurahan yang terdampak.

“Setelah menyisir dan menawarkan bantuan, banyak pihak baik kepala desa dan lurah menolak, karena telah menerima bantuan bencana pertama dan kedua, mereka mengaku jika di bagikan tidak akan cukup dan jadi masalah, tapi sebelumnya memang sudah menerima bantuan,” bebernya.

Setelah selesai dan di dicabutnya status tanggap darurat, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk menyerahkan sisa bantuan yang jumlahnya kurang lebih 700 kg.

“Sisa bantuan yang tidak sampai satu ton sudah kami serahkan ke Dinsos dan disimpan rumah singgah kondisinya masih ada. Namun itu tadi kita tidak bisa maksimal ditengah tidak ada gudang khusus untuk menyimpan, bantuan tersebut akan di salurkan ke orang yang membutuhkan atau ada bencana,” ungkapnya.

Bantuan, tambahnya, berupa sembako dan lain sebagainya mengalir deras dari setiap unsur, tak terkecuali PJ Bupati saat memberikan bantuan berupa beras untuk j salurkan saat bencana.

“Jadi semua bantuan banyak dari berbagai pihak dan kami pastikan semua di salurkan, jika ada tuduhan itu kami anggap keliru ada penyimpanan untuk di bagikan saat pilkada, sementara pak bupati saat itu juga menyalurkan bantuan untuk bencana,” tandasnya.

Terlihat dari pantauan di rumah dinas Bupati OKU, beberapa kamar dan garasi yang di sangkal menyimpan bantuan baik itu sembako dan lainya ternyata kosong, semua ruangan di fungsikan sesuai kebutuhan. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *